Jurnal refleksi dwi mingguan Modul 2.3 Coacing Utk Supervisi Akademik



Untuk Modul 2.3. Coaching Untuk Supervisi Akademik  saya mencoba pada Jurnal Reflksi Dwi Mingguan dengan menggunakan Model Gaya Round Robin.

Tentu rekan-rekan guru hebat bertanya bagaimana panduan pertanyaan  reflesi Model ini adalah :

  1.  Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini ? Mengapa anda merasa hal tersebut bisa membuat anda menguasainya?
  2. Apa hal yang belum anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut ?
  3. Apa hal yang masih membingungkan anda dari pembelajaran hari ini ? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut  membingungkan ? 


1. Hal yang paling saya kuasai setelah pembelajaran ini  adalah :
Setelah mempelajari modul ini saya baru menyadari, ternyata kita bukan hanya d tuntut untuk mengajar saja, akan tetapi sebagai pendidik juga perlu melakukan perbaikan ketika praktik mengajar, dimana seorang pendidik juga sering kali melakukan suatu kesalahan dalam menciptakan baik itu materi pembelajaran maupun media yang di gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga terkadang timbul permasalahan permasalahan yang di hadapi tanpa sepengetahuan kita juga bisa mengatasainya. Jadi dalam pembelajaran ini yang baru saya kuasai ketika menjadi coachee, dimana diposisi ini kita bisa mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan kita,  tanpa kita sadari solusi itu ternyata ada pada diri kita. Namun setelah mempelajari modul 2.3 ini saya mengerti bagaimana cara dalam melaksanakan coaching untuk supervisi akademik, yaitu dengan menggunakan alur TIRTA terdiri dari :

  • T   = menetukan Tujuan Utama
  • I    = Identifikasi masalah
  • R   = Rencana Aksi
  • TA =Tanggung Jawab
Jadi dalam melakukan coaching supervisi akademik kepada rekan sejawat saya telah mencoba menerapkan dengan menggunakan alur TIRTA, yang mana dalam melakukan coaching ini menggunakan paradigma berfikir coaching antara lain:
  • Fokus pada coachee atau rekan yang akan dikmbangkan
  • Bersikap terbuka dan ingin tahu
  • Memilki kesadaran diri yang kuat
  • Mampu melihat peluang baru dan masa depan.
Saya juga mulai menguasai kompetensi coaching dengan baik  yakni 
  • Kehadiran penuh atau Presence
  • Mendengarkan aktif
  • Mengajukan pertanyaan berbobot
Saya juga merasa  telah mencoba dan menerapkan Prinsip berfikir coaching yang antara lain :
  • Kemitraan
  • Proses kreatif
  • Memaksimalkan potensi

Praktek coaching supervisi akademik ini Alhamdulillah telah saya lakukan langsung yang mana juga telah di lihat oleh Pengajar Praktik saya yang sangat luar biasa dalam mendampingi kami para CGP, ketika pada pendampingan ke 5, tepatnya pada tanggal 14 November 2022 hari senin.


2. Hal yang masih belum saya kuasai adalah.
Untuk hal yang belum saya kuasai pada waktu mempelajari modul 2.3 ini adalah. Bagaimana saya menyelaraskan pemahaman supervisi akademik karena untuk membantu rekan sejawat dalam menemukan solusi akan permasalahannya, bukan untuk menilai ataupun mencari kesalahan-kesalahan dari proses pembelajaran.

Dan ini tentu saja menjadi sebuah tantangan bagi saya , sebab untuk menyelaraskan pemahaman tentu membutuhkan proses juga waktu yang sangat lumayan panjang, dimana ini terkait dengan regulasi yang telah berjalan. Supervisi akademik dimaknai menjadi proses penilaian kinerja seorang guru.

Dalam mengatasi masalah tersebut saya mencoba membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan rekan sejawat. Sehingga ketika menghadapi masalah kami mencoba mempraktekan langsung. Agar permasalahan tersebut bisa di atasi bersama.


3. Apa hal yang masih membingungkan anda dari modul ini ? Ceriatakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.

Yang membuat saya masih bingung ketika membuat pertanyaan berbobot, dan juga bagaimana menghilangkan semua asumsi-asumsi yang tiba-tiba muncul dalam pemikiran saya tentang apa yang terjadi atau masalah yang di hadapi seorang coachee.

Sebenarnya saya juga sudah berusaha sebaik mungkin dalam meminimalisir supaya tidak akan muncul pendapat  saya sendiri, namun terkadang bisa muncul  tanpa saya sadari deengan sendirinya.

Hal yang masih membuat saya bingung terkadang karena terjadinya percakapan yang cukup panjang dalam proses coaching. Padahal saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk menuntun coachee bisa berfikir kearah solusi  pemecahan masalah, mungkin bisa jadi karena yang menjadi coachee ini adalah rekan sejawat saya yan belum memahami materi coaching ini, sehingga terkadang belum memahami betul perannya. 

Supervisi akademik ini sangat membantu kami para pendidik dalam menilai kinerja kami ketika melakukan proses pembelajaran, dimana hasilnya nanti akan menjadi refleksi bagi kami agar bisa lebih meningkatkan lagi apa yang telah menjadi kekurangan ataupun kelemahan bagi kami sehingga dengan melakukan supervisi akademik ini kami para pendidik akan mencoba dan terus mencoba perbaikan diri.




gambar roda supervisi akademik 


                                                            gambar alur pecakapan tirta



gambar tabel 2.paradigma berpikir among




gambar  mendengarkan dengan rasa









                                                       Link vidio materi tentang coaching


 TERIMAKASIH 

SALAM GURU HEBAT

TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKAN



@Feroanisya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2

Modul 2.3.Coaching Untuk Supervisi Akademik

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3.